Kekasih Sherlock Holmes: Irene Adler?

Kekasih Sherlock Holmes: Irene Adler? -Walaupun hanya tampil dalam satu cerita saja, sosok Irene Adler mudah diingat oleh pembaca setia Sherlock Holmes. Pasalnya, di dalam cerita itu Nona Idler dilukiskan mampu “mengalahkan” kecerdikan sang detektif. Ia berhasil menyelamatkan foto yang sedang dicari-cari oleh Holmes.

Sosok Irene Adler dalam tafsiran
Irene Adler lahir di New Jersey, Amerika Serikat, pada 1858. Ia meniti karir dalam dunia opera sebagai penyanyi contralto. Ia pernah tampil di La Scala, Milan, Italia. Ia pernah juga menjadi primadona di Imperial Opera of Warsaw. Ia pensiun dari dunia opera pada usia duapuluhan dan pindah ke London.

Dr. Watson menyebut wanita ini “The Late Irene Adler” (Almarhumah Irene Adler) pada saat “A Scandal in Bohemia” diterbitkan. Sebab kematian Nona Adler tidak disebutkan. Tapi, ada dugaan bahwa Nona Adler pensiun dini dan meninggal karena masalah kesehatan yang dirahasiakan.

Tapi, “late” dalam sebutan tersebut dapat juga diartikan sebagai “bekas” atau “mantan”. Pasalnya, dalam cerita itu disebutkan bahwa ia menikah dengan Godfrey Norton. Nah, kebiasaan orang Inggris zaman dulu, jika seorang wanita menikah, maka ia mengubah namanya mengikuti nama suaminya. Jadi, nama “Adler” tidak dipakai lagi
Kekasih Sherlock Holmes: Irene Adler?

Sosok Irene Adler dalam cerita
Pada 20 Maret 1888, Wilhelm von Ormstein, Raja Bohemia, mengunjungi Holmes di Baker Street 221B. Sang raja meminta sang detektif terkenal untuk mengambil selembar foto dari Irene Adler.
Walaupun Wilhelm tinggal di Praha, pada 1883, saat masih menjadi Pangeran Mahkota, ia sering berkunjung ke Warsawa. Di kota Polandia ini, ia berkenalan dengan seorang wanita petualang terkenal, yaitu Irene Adler.

Mereka berdua berpacaran. Setelah itu, Adler menyimpan foto mereka berdua. Sang raja menjelaskan kepada Holmes bahwa ia ingin menikah dengan Clotilde Lothman von Saxe-Meningen, putri kedua Raja Skandinavia. Jika hubungannya dengan Adler diketahui publik, pernikahan itu terancam batal.

Dengan keterampilannya yang luar biasa dalam menyamar, Holmes melacak pergerakan Adler dan banyak mempelajari kehidupan pribadi wanita ini. Kemudian, ia merancang sebuah kecelakaan palsu sebagai pengalih perhatian sehingga ia dapat mengambil foto yang dirahasiakan itu.

Saat Holmes membuka tempat foto itu disimpan, Adler sudah pergi bersama suami barunya dan foto itu. Foto itu diganti sepucuk surat untuk Holmes. Di dalam surat itu, Adler menjelaskan bagaimana ia telah mengakali Holmes. Tapi ia juga menyatakan bahagia dengan suami barunya dan tak akan mengganggu bekas kekasihnya asalkan sang raja tidak mengganggunya lagi.

Pada masa ketika wanita dianggap sebagai makhluk lemah, Adler “memiliki wajah yang paling cantik, dan pikiran lelaki yang paling cermat”, menurut Wilhelm. Adler memang berhasil mengalahkan kecerdikan Sherlock Holmes, dan sang detektif sangat mengaguminya.

Irene Adler dalam cerita yang lain
“A Scandal in Bohemia” adalah satu-satunya cerita Sherlock Holmes yang berfokus pada Irene Adler. Tapi, walaupun tidak secara langsung terlibat dalam cerita, wanita ini juga muncul dalam cerita-cerita berikut ini”

    “A Case of Identity” (Sebuah Kasus tentang Identitas)
    “The Adventure of the Blue Carbuncle” (Petualangan Jas Biru)
    “The Five Orange Pips” (Lima Biji Buah Jeruk)
    “His Last Bow” (Persembahan Terakhir)


Dalam “Lima Biji Buah Jeruk”, Holmes mengatakan bahwa ia pernah dikalahkan empat kali. Tiga di antaranya oleh laki-laki dan satu kali oleh seorang wanita. Karena latar waktu “Lima Biji Buah Jeruk” adalah September 1887, atau sebelum “Sebuah Skandal di Bohemia”, yang berlatar waktu Maret 1883, wanita yang dirujuk Holmes itu tidak mungkin Irene Adler jika kronologinya memang benar.

Tapi, agaknya hal ini memang kesalahan yang dilakukan Sir Arthur Doyle sebagai pengarang. Pasalnya, “Lima Biji Buah Jeruk” diterbitkan setelah “Sebuah Skandal di Bohemia”. Doyle pernah melakukan kesalahan kronologis yang sangat jelas dalam berbagai cerita Sherlock Holmes yang lain.

Dan, harus diingat bahwatidak ada wanita lain yang begitu dihormati dan dikagumi oleh Holmes. Selain itu, dalam “Sebuah Kasus tentang Identitas”, Watson mengatakan bahwa Adler adalah satu-satunya orang yang, menurut sepengetahuan sang dokter, pernah mengalahkan Holmes.

Hubungan Irene Adler dan Sherlock Holmes
Sherlock Holmes sangat mengagumi Irene Adler. Ketika Raja Bohemia berkata, “Bukankah dia akan menjadi ratu yang mengagumkan? Bukankah saya sekali bahwa derajatnya tidak sama dengan derajatku?”
Holmes menjawab dengan malas-malasan bahwa Nona Adler memang berada di derajat yang sangat jauh berbeda daripada sang raja. Maksud Holmes, Nona Adler jauh lebih tinggi dan lebih cerdas daripada sang raja.

Paragraf pembuka “Sebuah Skandal di Bohemia” menggambarkan besarnya penghormatan Holmes kepada Adler:

    Bagi Sherlock Holmes, wanita itu selalu merupakan wanita itu. Aku jarang mendengarnya menyebutkan namanya dengan nama selain itu. Dalam pandangannya, wanita itu melampaui dan menonjol di kalangan kaumnya. Bukan berarti ia merasakan suatu perasaan yang mirip dengan cinta terhadap Irene Adler. Semua emosi, dan terutama emosi yang itu, adalah menjijikkan bagi pikirannya yang dingin, presisi, namun sangat berimbang. Aku menganggap ia sebagai mesin penalaran dan pengamatan terbaik yang pernah ada di dunia ini; namun, sebagai seorang kekasih, ia meletakkan dirinya pada sebuah posisi yang salah. Ia tak pernah bicara tentang gairah-gairah yang lebih lembut, kecuali dengan cemoohan dan cibiran. Gairah-gairah itu sangat mengagumkan bagi seorang pengamat – sangat sempurna untuk membuka cadar yang menutupi motif dan tindakan manusia. Namun, bagi seorang pemikir yang terlatih, mengizinkan gangguan semacam itu masuk ke dalam wataknya yang lembut dan seimbang berarti memperkenalkan sebuah faktor pengacau yang barangkali dapat menyebabkan kesangsian atas semua hasil-hasil mentalnya. Ganjalan dalam sebuah instrumen yang peka, atau sebuah retak dalam lensanya yang berkekuatan tinggi, tidak akan begitu mengganggu sebagaimana sebuah emosi alamiah seperti ini. Dan hanya ada satu orang wanita baginya, dan wanita itu adalah mendiang Irene Adler, menurut ingatan yang meragukan dan dapat dipertanyakan.


“Ingatan” ini dihidup-hidupi dengan selembar foto Irene Adler. Foto itu ditinggalkan oleh Adler untuk sang raja saat ia dan suami barunya melarikan diri dengan membawa fotonya dan foto sang raja. Holmes meminta foto diri Adler itu sebagai bayarannya dalam kasus yang baru saja ditanganinya.

Jadi, Sherlock Holmes memang memiliki hubungan spesial dengan Irene Adler. Tapi, sebagai kekasih? Agaknya, jika memang Holmes mencintai atau jatuh cinta kepada Nona Adler, hubungan mereka hanya sebatas “cinta platonis”. Pasalnya, mereka tidak pernah bersama-sama laiknya sepasang kekasih. Kecuali, mungkin, dalam film A Game of Shadows, Kekasih Sherlock Holmes: Irene Adler?.