Bahaya Kesehatan Abu Vulkanik - Abu vulkanik adalah hasil ‘muntahan’ material gunung berapi yang menyembur ke udara pasca letusan. Di sekitar wilayah letusan material yang ditumpahkan berupa batuan besar, kerikil, hingga pasir. Sedangkan di wilayah dengan radius cukup jauh akan berupa abu vulkanik.
Material berupa batuan yang cukup besar seperti bongkah hingga kerikil biasanya akan jatuh di sekitar kawah hingga radius 5 – 7 kilometer. Sedangkan material yang berukuran halus bisa mencapai ratusan bahkan hingga ribuan kilometer tergantung kekuatan hembusan angin.
Itulah mengapa wilayah yang jauh jaraknya dari letusan Gunung Kelud, sebut saja beberapa kota di Jateng, DIY, dan Jabar ikut pula merasakan dahsyatnya abu vulkanik yang hingga hari ini msih belum surut ‘polusinya’.
Pada letusan Gunung Krakatau tahun 1883, abu vulkanik mengitari bumi hingga berhari-hari. Itu juga terjadi pada letusan Gunung Galunggung pada tahun 1982 yang juga didapati abu vulkanik hingga Australia.
Abu vulkanik seringkali dicap berbahaya – kerena memang berbahaya – sebab sangat mengganggu kesehatan. Namun abu vulaknik juga miliki manfaat khususnya untuk menyuburkan tanah di sekitar gunung.
Lantas apa saja bahaya abu vulkanik terkait dengan kesehatan manusia? Yang jelas, abu vulkanik sangat berbahaya bila terhirup oleh paru-paru. Setidaknya ada lima penyakit yang mengancam mulai ISPA, pneumonia, bronkitis, dan infeksi saluran napas bawah.
Abu vulkanik juga bisa menimbulkan iritasi mata, infeksi, serta alergi kulit. Patut diketahui pula jika abu vulkanik sama bahayanya pula bila mencemari air, buah, sayuran, atau bahan pangan lainnya.
Solusinya, jangan keluar rumah bila tidak benar-benar mendesak. Jika terpaksa, gunakan masker. Terkait dengan bahan pangan, cuci bersih sebelum diolah atau dikonsumsi dan tutup bak air agar abu vulkanik tidak bisa masuk, Bahaya Kesehatan Abu Vulkanik.