Dikutip dari She Knows, dalam studi ini melibatkan 246 ribu orang. Sekitar 46 ribu orang adalah partispam dalam Health Professionals Follow-up Study dan 200 ribu lainnya adalah wanita yang menjadi bagian dari Nurses Health Study. Dari jumlah tersebut ada hampir 20 ribu peserta yang mendapati dirinya memiliki batu ginjal. Dan, ditemukan pula sekitar 17 ribu kasus penyakit jantung yang berkembang.
Dalam analisanya, peneliti mendapati wanita yang memiliki riwayat batu ginjal lebih mungkin 30 persen mengalami penyakit jantung, serangan jantung, hingga menjalani prosedur untuk melonggarkan arteri jantung yang tersebut. Hal ini tidak sama dengan pria yang dinilai peneliti tidak terlalu signifikan memiliki kaitan batu ginjal dengan masalah jantung.
“Sebuah hubungan antara batu ginjal dan faktor risiko kardiovaskular telah lama diduga. Namun penelitian hubungan dengan hasil kardiovaskular yang mempertimbangkan aspek-aspek penting seperti faktor makanan atau obat-obatan, masih kurang,” kata Dr Pietro Manuel Ferraro, nefrologis dari rumah sakit Columbus-Gemelli di Roma, yang memimpin studi ini.
Namun, studi ini oleh sebagian ahli dipandang masih prematur. Pasalnya, dalam studi yang pernah dilakukan, hasilnya tidak signifikan antara kaitan batu ginjal dengan masalah jantung. Masih perlu studi lanjutan untuk hal ini.
“Penelitian sebelumnya tidak konsisten dalam mengevaluasi hubungan antara batu ginjal dan penyakit jantung,” kata Dr Michael Palese,profesor urologi dari Icahn School of Medicine di Mount Sinai Medical Center, Wanita dengan Batu Ginjal Mudah Teserang Penyakit Jantung.