Dikutip Huffington Post, studi ini mempelajari kembali dari tiga studi berskala besar yang dilakukan di AS. Peneliti membandingkan risiko bunuh diri terhadap relawan orang dewasa yang mengonsumsi kopi berkafein 2-4 cangkir per hari, dengan mereka yang minum kopi lebih sedikit atau yang minum kopi tanpa kafein.
Hasilnya, mereka yang minum 2-4 cangkir kopi berkafein setiap hari memiliki penurunan risiko bunuh diri hingga 50 persen dibanding dua kelompok relawan lain. Dalam studi ini digunakan data lebih dari 200 ribu peserta yang telah diamati selama minimal 16 tahun.
“Tidak seperti penyelidikan sebelumnya, kami mampu menilai hubungan konsumsi minuman berkafein dan non-kafein, dan kami mengidentifikasi kafein sebagai kandidat yang paling mungkin dari setiap efek perlindungan yang diduga dari kopi,” kata Michel Lucas, pemimpin studi.
Kemampuan kafein untuk mengurangi depresi telah diupas dalam studi yang ada sebelumnya. Sebuah studi di tahun 2011 yang juga dilakukan Harvard menyebutkan, wanita yang minum kopi terbukti mengalami penurunan depresi hingga 15 persen. Senada dengan itu, Lucas mengatakan kemungkinan kafein berpengaruh pada otak dan lebih khusus lagi pada neurotransmitter yang berefek bagi emosi seseorang.
“Dalam satu cangkir kopi, Anda bisa memiliki sekitar 140 mg kafein,” kata Lucas. “Dalam teh, misalnya, Anda memiliki sekitar 47 mg,” tutur Lucas membandingkan.
Kopi berkafein dalam jumlah moderat diketahui berkontribusi pada kesehatan. Beberapa yang sudah terungkap adalah menurunkan risiko Alzheimer, gagal jantung, dan kanker kulit. Sementara pada studi ini, disarankan untuk tidak mengonsumsi kafein melebihi 400 miligram per hari atau setara tiga cangkir kopi per hari, Kafein Untuk Mengurangi Depresi.