Puisi Alam - Apresiasi Keindahan Alam

Puisi Alam - Apresiasi Keindahan Alam - Puisi Alam - Kali ini admin akan membagikan kumpulan puisi alam yang berisi apresiasi para pengarang kepada keindahan alam semesta ciptaan tuhan. Semoga kumpulan puisi ini bisa membuat kita lebih menyadari akan pentingnya pelestarian alam dan lingkungan.

Kumpulan Puisi Alam

    ANGIN LAUT
    karya Kuntowijoyo

    Perahu yang membawamu
    telah kembali
    entah ke mana
    angin laut mendorongnya ke ujung dunia
    Engkau tidak mengerti juga
    Duduklah
    Ombak yang selalu
    pulang dan pergi.
    Seperti engkau
    mereka berdiri di pantai
    menantikan
    barangkali
    seseorang akan datang dan menebak teka-teki itu.


KEINDAHAN ALAM
Puisi Alam Cahyaning P.
Bak gelombang jiwa di udara
Laksana sinar di pagi hari
Bagaikan rembulan mengarunggi samudra
Seperti peri kehilangan cahaya matahari

Meskipun langit menyinari bumi
Mirip bola di senja kelap

Umpama terbang setinggi awan
Bagaikan bintang menghiasi malam
Sinar mentari bagaikan surya.

    INDAHNYA ALAM NEGERI INI
    Puisi Ronny Maharianto

    Kicauan burung terdengar merdu
    Menandakan adanya hari baru
    Indahnya alam ini membuatku terpaku
    Seperti dunia hanya untuk diriku

    Kupejamkan mataku sejenak
    Kurentangkan tanganku sejenak
    Sejuk , tenang , senang kurasakan
    Membuatku seperti melayang kegirangan

    Wahai pencipta alam
    Kekagumanku sulit untuk kupendam
    Dari siang hingga malam
    Pesonanya tak pernah padam

    Desiran angin yang berirama di pegunungan
    Tumbuhan yang menari-nari di pegunungan
    Begitu indah rasanya
    Bak indahnya taman di surga

    Keindahan alam terasa sempurna
    Membuat semua orang terpana
    Membuat semua orang terkesima
    Tetapi, kita harus menjaganya
    Agar keindahannya takkan pernah sirna
Puisi Alam - Apresiasi Keindahan Alam


TANAH AIRKU
Puisi Haris Rahmat Nugraha

Angin berdesir dipantai
Burung berkicau dengan merdu
Embun pagi membasahi rumput-rumput
Itulah tanah airku
Sawahnya menghijau
Gunungnya tinggi menjulang
Rakyat aman dan makmur

Indonesiaku
Tanah tumpah darahku
Jaga dan rawatlah selalu
Disanalah aku dilahirkan dan dibesarkan
Disanalah aku menutup mata
Oh..... tanah airku tercinta
Indonesia jaya.....

    Alam dilembah semesta
    Puisi Ardian.H

    Angin dingin kelam berderik
    Kabut putih menghapus mentari
    Tegak cahyanya menusuk citra

    Pahatan Gunung memecah langit
    Berselimut awan beralas zamrud
    Tinggi . . . Tajam . . .

    Sejak waktu tidak beranjak
    Di sanalah sanubari berdetak
    Sunyi sepi tak beriak

    Cermin ilusi di atas danau
    Menikung pohon yang melambai warna
    Di celah kaki-kaki menjejak karya-karyaNYA

    Di manakah aku berada?
    Di mana jiwa tak mengingat rumah
    Di saat hidup serasa sempurna

    Sungguh jelita permadani ini
    Terbarkan pesona di atas cakrawala
    Tak berujung di pandang lamanya

    Serasa bertualang di negeri tak bertuan ALAM


Puisi Alam
Lihatlah hutan kita ini
Sedikit habis oleh orang-orang
Yang tidak memikirkan masa depan
Dia mementingkan pribadi tanpa peduli
Lewat puisi alam imi aku bertanya
Lewat curahan kata aku bicara

Indahnya tanahku di atas negeri
Ribuan pulau menyapa senyum bijaksana
Indonesia tercinta tetumbuhan menghijau
Aku lahir di sini

Di tempat surgawi
Tanahku subur penjajah suka buahku
Mereka berkelana dari kejauhan
Mereka datang berbondong

Akhirnya mereka pergi dengan semangat alam
Penjajah pergi, penjajah lenyap
Sekarang diri menjarah diri
Hutan kita habis berkeping

Sisa akar-akar yang suram
Satukan jemari, beri yang lain pencerahan
Cukup tanam satu tunas sehati
Atau lindungi yang sudah merambah

Tanpa kau ketahui kau melestarikan
Janin di masa mendatang
Sengaja gambar ini terpampang
Sengaja gambar ini tersimpan
Agar kita mengerti takkan ada lagi yang asri
Kalau kita tak peduli

puisi alam by: Revo

    Derai Cemara Udang
    Angin pantai disela gerimis
    Mendera pelan, sejenak
    Berteduh di bawah
    Pohon-pohon cemara udang

    Kemudian lenyap ke arah
    Gubuk-gubuk bambu yang reot
    Tanpa atap di tepian jalanan pantai

    Senja ini..
    Tiada yang romantis atau membiuskan angan
    Ke dalam khayal yang beku
    Dan ratusan hari terkubur diam

    Pantai ini telah sepi..
    Hanya derai cemara udang..
    Hanya rintik gerimis yang tidak kunjung reda
    Tidak juga menjadi hujan deras

    Ada yang berubah
    Pantai ini merubah dirinya menjadi teduh, hijau
    Dan di beberapa sudut tumbuh padang rumput
    Ada cemara udang, perahu nelayan
    Yang sepuluh tahun yang lalu belum kulihat
    Ini adalah pantai kenangan

    puisi alam by: Katjha


PEMANDANGAN DI QUE-LIN
puisi alam by Husseyn Umar

gunung-gunung dan bukit-bukit hitam
tinggi dan tajam
menjulang menusuk-nusuk awan

air sungai Li berkelok-kelok
bermain-main di celah kaki-kakinya

bilakah sebenarnya
dewa-dewa telah turun dari langit
sempat-sempatnya membuat
pahatan alam yang begini cantik!

Nah, demikian kumpulan puisi alam yang bisa di berikan kali ini, semoga menginspirasi pembaca - Puisi Alam - Apresiasi Keindahan Alam.